Senin, 25 Januari 2016
Hari ini adalah hari dimana semua murid SMA Kalimantan harus menyelesaikan pembelajaran
mereka di semester satu. Ujian yang dilakukan untuk melihat hasil dari
pembelajaran yang telah mereka lalui selama setengah tahun atau enam bulan
terakhir ini.
Pagi
ini, semua murid merasa gugup, takut, dan khawatir.
Mereka
gugup karena mereka merasa jika soal yang keluar nanti tidak tersimoan di dalam
otak mereka. Biasanya ini dirasakan oleh anak-anak yang rajin belajar saja.
Mereka
takut karena mereka tidak bisa mendapat jawaban dari teman yang lebih pintar
dari mereka. Ini sering dirasakan oleh murid-murid berandal seperti Venus,
karena tipe murid seperti Venus tidak pernah sama sekali membaca buku apalagi
ingin belajar.
Mereka
khawatir jika nanti pengawas yang berada di ruang mereka adalah pengawas yang
memiliki sifat seperti macan dan harimau. Ini dirasakan oleh semua murid
biasanya.
“Aduh,
coba aja May sekelas sama gue, gue pasti enak ngejawabin soal-soal nanti, sial”
Venus mendengus kesal karena kelasnya dengan kelas kakak kembarnya itu berjarak
dua kelas. Jadi akan sangat susah jika berharap bisa satu ruangan.
Sabtu, 30
Januari 2016
Akhirnya, selesai juga nih. Habis
ini mau liburan ah ke pantai. Gumam Mars
dalam hati berniat ingin pergi berlibur setelah lelah belajar selama enam bulan
ini.
Hari ini adalah
hari minggu, hari dimana seharusnya Venus menghabiskan hari liburnya hanya
dengan tidur seharian di rumahnya, atau terkadang Venus juga menghabiskan
waktunya liburnya untuk berkumpul bersama dengan teman-teman berandalannya di
sebuah cafe tempat mereka biasa berkumpul atau sebutan lainnya adalah nongkrong di jalan H. Isa II.
Pagi-pagi
sekali Mars sudah bangun, sebelum sholat subuh, ia memulai prepare nya untuk pergi berlibur ke pulau Derawan, ia tertarik
pergi ke sana karena kata kebanyakan penduduk Kalimantan, tempat itu sangatlah
indah, sekaligus Mars ingin menyegarkan fikirannya setelah ulangan yang dia
hadapi di semester 1 ini. Mars ingin membuktikan sendiri tentang
pernyataan-pernyataan yang diberikan oleh tetangga dan teman-teman sekolahnya tentang
pulau Derawan itu.
Tentu
saja dia tidak ingin menikmati keindahan pulau itu hanya seorang diri. Setelah
selesai menyiapkan segala keperluannya, dia segera menggedor pintu Venus, tapi
pintu itu tak kunjung terbuka, dia mencoba memutar handle bulat yang ada di
pintu kama Venus. Segera Mars memutar musik rock
favorit Venus berjudul Smells
Like Teen Spirit dengan volume sekeras mungkin, dan berharap adik kembarnya itu
segera bangun dan mau pergi menemaninya untuk berlibur.
“Anjir
lo May!!” teriak Venus terkejut melihat Mars yang sedang melompat-lompat di
atas tempat tidur milik Venus sambil memutar lagu kesukaannya. “Kalau mau
ngajak joged jangan disini kali, dan jangan jam segini” Venus ikut
melompat-lompat bersama dengan Mars. Segera Mars tersadar akan tujuannya datang
ke kamar Venus. “Udah ah, aku nyamperin kamu, terus bangunin kamu jam segini tu
bukan mau ngajak joged bareng, aku mau ngajak kamu ke Pulau Derawan, gimana mau
ikut ga?” ujar Mars sambil mematikan lagu tersebut. Sontak Venus terkejut, Mars
dan Venus adalah pecinta pantai. Mereka paling suka pergi ke pantai, tapi
karena di Eropa mereka jarang sekali diberi kebebasan untuk keluar rumah dan
berliur, mereka jadi jarang sekali melihat pantai sejak 5 tahun terakhir.
“Pantai?
May gue cinta banget sama pantai. Waaaahhhh Mars Leah, tawaran yang bagus untuk
pertama kalinya, gue mau banget lah ikut, tungguin ya gue mau prepare barang-barang gue, mending May
buatin bekal untuk kita-kita ya hehe” ujar Venus yang sedang kesenangan seperti
anak kecil yang baru dibelikan mainan oleh ayah nya.
Segera
Venus turun dari kasur kesayangannya yang seharusnya jadi teman perdamaian saat
dia sedang berlibur. Venus langsung menyiapkan tas ransel dan mulai menyiapkan
barang-barang keperluan yang ingin dia pakai nanti saat mulai melihat hamparan
laut yang luas. Kaca mata renang, bajur renang, sendal jepit, dan sebagainya
sudah mereka siapkan.
Setelah
kembali dari kamar adik kembarnya itu, Mars langsung sholat dan membuat bekal yang
dibantu oleh bi Siti sekaligus ibu angkatnya itu sebagai persiapan jika mulai
kelapanran selama diperjalanan. Ternyata, Mars bukan hanya pergi dengan
kembarannya saja, dia juga sudah mengajak kedua sahabat perempuan dan satu
sahabat laki-lakinya. Aletta, Lolita dan.. Daniel.
Daniel
adalah sahabat Mars yang dulu sekolahnya berada di Jakarta, dan mulai senin
sudah bersekolah di Kalimantan, satu sekolah dengan Mars dan Venus juga. Daniel
juga anak berdarah campuran, anehnya dia memiliki tiga darah campuran,
German-Cina-Indonesia. Memiliki wajah imut, membuat semua wanita gemas saat
melihatnya. Sebenarnya, dulu waktu SMP Daniel adalah pacar Mars, hanya berjalan
4 bulan. Karena jarak yang begitu jauh, Daniel tidak bisa melanjutkan hubungan
mereka. Daniel memutuskan hubungan secara sepihak. Tapi lagi-lagi, tidak ada
dendam di dalam hati Mars, sudah tidak lagi pacaran, bukan berarti mereka tidak
bisa bersahabat kan. Mars dan Daniel lebih memilih mengubah hubungan mereka
menjadi sepasang sahabat yang selalu ada saat sahabatnya ini berada dalam suka
maupun duka.
“Vi
ayoo buru, udah jam berapa ini” teriak Mars dari lantai bawah.
Jam
sudah menunjukkan pukul 05:30, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam setengah untuk
sampai ke pulau tersebut.
“Let’s
go sist!” ujar Venus penuh semangat.
Mereka
pergi dengan diantarkan oleh supir pribadi Venus yaitu bang Aziz, karena bang
Aziz sudah hafal arah tujuan mereka.
Selama
perjalanan Mars hanya memandang ke arah luar, tidak ada rasa kantuk sedikitpun
di dalam dirinya. Dia sudah sangat tidak sabar sekali ingin menginjakkan
kakinya diatas pasir halus berwarna putih itu nantinya.
Sudah
2 jam berlalu, mata Mars masih saja segar, sedangkan 4 orang yang berada di
kursi belakang masih nyenyak dalam tidur mereka masing-masing. “Oyyy, bangun!”
teriak Mars dari luar jendela. “Mau nyebrang ni, pakai speed Vi, jadi bisa liat
lau kita sekitar 20 menit” ujar Mars menggoda Venus yang masih asik tidur.
Sentak Venus dan lain terbangun, siapa yang tidak senang bisa melihat hamparan
laut selama kurang lebih 20 menit lamanya.
Eh bentar deh, itu kan.. diaaa?! Gerutu
Mars di dalam hati.
Dia
melihat seorang pria berbadan tinggi dengan gaya rambut Zac Efron sedang berdiri di samping pelabuhan bersama dengan supir
pribadi Venus, bang Aziz. Mereka tampaknya sedang berbincang.
Tiba-tiba
saja Venus menghalangi pandangan Mars yagn sedang memperhatikan seorang pria
dan seorang laki-laki paruh baya itu. “Oy May, bengong aja lu, itu Harry, dia
udah disini duluan, dia yang bakal nyewain speed
kita. Nah, dan kelihatannya dia udah dapet tuh, langsung aja yuk, sebelum
kehabisan waktu.
“Eh
bentar Vi, kamu yang bawa dia?” tanya Mars yang masih merasa bingung, kenapa
Harry bisa ikut juga.
“Anu
May.., gue yang ngajak dia, gapapa kan May, gue ga terlalu bisa bergaul sama
ketiga temen May yang polos-polos itu” jelas Venus yang merasa agak gugup
karena takut dimarahi oleh Mars.
“Yang
lain gak ikut kan, teman berandal kamu cuman satu aja kan yang kamu ajakin ke
sini?” tanya Mars sambil celingak-celinguk mencoba untuk memastikan bahwa tidak
ada anak berandal lain selain Harry dan Venus di acara berliburnya kali ini.
“Hahaha,
gak ada, lagian kan Harry udah kenal sama May, May juga udah tau siapa Harry,
jadi gua cuman bawa dia” tanggap Venus sambil tertawa geli melihat ekspresi
Mars yang takut kalau acara berliburnya nanti bisa-bisa hancur.
“Tuh, kamu versi dua yang ngajak
saya. dia yang telfon saya tadi pagi, makanya saya mau ikut. Lagian kan gak
mungkin kesempatan sebaik ini dilewatin gitu aja” celetuk Harry asal dan malah
membuat Mars merasa kesal.
“Kamu gak bosan apa liat muka
saya” sahut Mars kesal.
“Bosan? Kenapa harus bosan? Orang
kamu cantik kok, lagian cewe kaya kamu ini yang bisa bikin saya jatuh cinta”,
sontak Mars terkejut dan membuat Harry tertawa geli melihat ekspresi terkejut
Mars untuk yang kesekian kalinya.
“Au ah gelap, garing Herdi!”
jawab Mars cetus dan pergi menjauh dari Harry.
Bang Aziz yang melihat tingkah
laku dan obrolan aneh mereka pun ikut tertawa geli. Karena untuk pertama
kalinya dia melihat Mars kesal akibat ulah laki-laki yang satu ini,sebelumnya
tidak ada yang pernah berani menggoda Mars seperti yang di lakukan Harry,
karena Venus tidak pernah mengizinkan laki-laki manapun berkesempatan untuk
menggoda kakaknya itu.